Pendahuluan
surpac Vision dibagi dalam beberapa
Program Khusus antara lain :
1. mine Desaign
2. Surveying
3. Dll
1. mine Desaign
2. Surveying
3. Dll
Dasar dasar perintah Surpac
Vision :
1. Edit / String :
1. Edit / String :
Renumber = mengganti satu string
Renumber range = mengganti beberapa string menjadi satu string
Dellete = menghapus satu string
Dellete range = menghapus beberapa stringe
Copy = mengkopy string
Move = menggeser string
Clean = menyembunyikan stringe
Reverse = membalikkan arah stringe
Rotate = memutar stringe
Smooth = memperhalus lekukan string
Math = mengubah elevasi string
Renumber range = mengganti beberapa string menjadi satu string
Dellete = menghapus satu string
Dellete range = menghapus beberapa stringe
Copy = mengkopy string
Move = menggeser string
Clean = menyembunyikan stringe
Reverse = membalikkan arah stringe
Rotate = memutar stringe
Smooth = memperhalus lekukan string
Math = mengubah elevasi string
2. Edit / Segment :
Perintahnya hampir sama
dengan string, Perbedaan segment dengan string – segment gabungan beberapa
point
- string gabungan beberapa segment
- point titik yang mempunyai koordinat
Perintah lain :
- string gabungan beberapa segment
- point titik yang mempunyai koordinat
Perintah lain :
Join = menggabungkan dua segment yang satu string
Close = menutup poligon segment
Break after point = memutus hubungan 2 point
Close = menutup poligon segment
Break after point = memutus hubungan 2 point
3. Edit / Point :
Dellete = menghapus point
Insert = menyisipkan point
Move = menggeser letak point dengan elevasi tetap
Properties = mengubah point (x,y,z, descriptionnya)
Math = mengubah elevasi point
Insert = menyisipkan point
Move = menggeser letak point dengan elevasi tetap
Properties = mengubah point (x,y,z, descriptionnya)
Math = mengubah elevasi point
4. Edit / Undo :
Mengulang kembali kedata
sebelumnya (sebelum dirubah
5. Edit / Redo :
Kembali ke data yang di
undo (sesudah diubah)
Perintah Editing
Mulai dengan Job Baru
Hidupkan surpac anda, Hidupkan juga Palet menu editing yang lain dengan klik kanan, pada sebelah kanan atas pada layar komputer anda
Hidupkan surpac anda, Hidupkan juga Palet menu editing yang lain dengan klik kanan, pada sebelah kanan atas pada layar komputer anda
Aktifkan Work directory anda dengan
klik kanan pada folder yang akan anda gunakan untuk menyimpan data. Fungsi dari
set work directory itu sendiri agar data yang kita olah masuk dalam folder itu
juga.
Mengambil menyimpan dan reset Data
Jika ingin menyimpan data yang kita
olah bisa langsung di safe, tapi harus ingat harus diikuti dengan ID number.
Dan untuk menonaktifkan data terakhir yang tampak pada layer kerja, tekan
tombol X.
View Editing
View Editing
Saat mengedit peta yang
sekiranya memang masih salah harus di (XY) agar posisinya betul-betul Horizontal.
Sebab saat kita menarik posisi koordinatnya jika tidak (XY) maka elevasinya
juga akan ikut berubah.
Edit gambar dengan memindahkan titik yang sudah ada
Edit gambar dengan memindahkan titik yang sudah ada
1. memindahkan antar point contur
yang ada
2. memindahkan segmen pada mouse selection
3. memindahkan seluruh segmen dalam satu string yang sama
4. memindahkan dengan rotasi segmen pada mouse selection
5. memindahkan dengan rotasi seluruh segmen dalam satu string yang sama
Edit gambar dengan menghapus titik yang sudah ada
2. memindahkan segmen pada mouse selection
3. memindahkan seluruh segmen dalam satu string yang sama
4. memindahkan dengan rotasi segmen pada mouse selection
5. memindahkan dengan rotasi seluruh segmen dalam satu string yang sama
Edit gambar dengan menghapus titik yang sudah ada
1. menghapus point pada mouse
selection
2. menghapus segmen pada mouse selection
3. menghapus segmen dalam satu string yang sama
Edit gambar dengan menambahkan titik pada peta
2. menghapus segmen pada mouse selection
3. menghapus segmen dalam satu string yang sama
Edit gambar dengan menambahkan titik pada peta
1. menambahkan point dengan mouse
selection
klik pada titik yang akan ditambahkan point nya, sehingga keluar perintah
klik pada titik yang akan ditambahkan point nya, sehingga keluar perintah
Isikan z dengan elevasi dan desc
dengan keterangan titik yang dimaksud
2. menambah segmen dengan mengcopy segmen yang sudah ada
klik pada titik yang akan dicopy, sehingga muncul perintah
2. menambah segmen dengan mengcopy segmen yang sudah ada
klik pada titik yang akan dicopy, sehingga muncul perintah
Masukan string yang baru
Edit gambar dengan mengubah nilai
string yang sudah ada
1. mengubah nilai string pada point
mouse selection
2. mengubah nilai string pada segmen yang dipilih
3. mengubah nilai string pada semua segmen dengan nilai string awal yang sama
4. mengubah atau menampilkan ekor atau ujung dari sebuah segmen
Edit gambar dengan memotong atau menggabung titik
2. mengubah nilai string pada segmen yang dipilih
3. mengubah nilai string pada semua segmen dengan nilai string awal yang sama
4. mengubah atau menampilkan ekor atau ujung dari sebuah segmen
Edit gambar dengan memotong atau menggabung titik
1. menutup segment menjadi polygon
tertutup
2. mengexpand / copy lebih besar dengan nilai pembanding jarak atau dengan persen
3. menyambung point atau segment
4. mengubah atau memperhalus string (smoothing)
5. memutuskan segmen menjadi point
6. point properties / mengetahui keterangan dari sebuah point atau segmen, baik elevasi, keterangan, string atau yang lain
Edit gambar dengan penambahan Point
2. mengexpand / copy lebih besar dengan nilai pembanding jarak atau dengan persen
3. menyambung point atau segment
4. mengubah atau memperhalus string (smoothing)
5. memutuskan segmen menjadi point
6. point properties / mengetahui keterangan dari sebuah point atau segmen, baik elevasi, keterangan, string atau yang lain
Edit gambar dengan penambahan Point
1. menambahkan point pada garis
(segment)
2. menambahkan point dengan penarikan dari dua titik acuan dan dengan jarak yang ditentukan
3. menambahkan poin dengan penarikan dari dua titik acuan sebagai vector. Jadi jarak antar titik acuan sudah diketahui tinggal jnentukan jarak point barunya saja
2. menambahkan point dengan penarikan dari dua titik acuan dan dengan jarak yang ditentukan
3. menambahkan poin dengan penarikan dari dua titik acuan sebagai vector. Jadi jarak antar titik acuan sudah diketahui tinggal jnentukan jarak point barunya saja
Digitese Peta
1. Menambah point sesuai dengan
posisi saat mous kita klik
2. Menambah
3. Menambah
4. Set string saat kita akan menambah poin atau segment
2. Menambah
3. Menambah
4. Set string saat kita akan menambah poin atau segment
Menampilkan Keterangan pada Point
Mengakhiri perintah
Load dari DTM 350
Buka program Translit
pada komputer anda
Pilih Transfer from data recorder to PC
Pada pilihan Data Recorder pilih DTM 350
Data format pilih Nikon Koordinat
Job name, sama dengan apa yang disimpan pada alat ukur
Directories, folder penyimpanan Ok Enter
Sehingga akan Muncul Prepare the nikon Total Station Tranfer, jangan di ok kalo pada alat belum siap
Pilih Transfer from data recorder to PC
Pada pilihan Data Recorder pilih DTM 350
Data format pilih Nikon Koordinat
Job name, sama dengan apa yang disimpan pada alat ukur
Directories, folder penyimpanan Ok Enter
Sehingga akan Muncul Prepare the nikon Total Station Tranfer, jangan di ok kalo pada alat belum siap
Menu
Comms
Download Format Nikon Enter
Data koordinat Enter
Enter Enter Sehingga muncul Conection Cabel
Pastikan kabel sudah terpasang dengan baik
Comms
Download Format Nikon Enter
Data koordinat Enter
Enter Enter Sehingga muncul Conection Cabel
Pastikan kabel sudah terpasang dengan baik
Press Ok pada PC
kemudian Enter pada alat DTM 350
Tunggu sampai pengiriman data selesai Enter
Pada alat DTM 350 press Esc jika data yang di alat tidak dihapus
Enter jika data yang ada di alat dihapus
Tunggu sampai pengiriman data selesai Enter
Pada alat DTM 350 press Esc jika data yang di alat tidak dihapus
Enter jika data yang ada di alat dihapus
Buka di Excel
Cari file yang akan dibuka Ok
Sehingga akan muncul Tab Semi Colom Comma
Space Other
Cari file yang akan dibuka Ok
Sehingga akan muncul Tab Semi Colom Comma
Space Other
Aktifkan pada pilihan
Tab, Space dan Comma Finish
Format yang muncul dalam format Excel Pada kolom Excel
A merupakan no urut penembakan
B koordinat Y
C koordinat X
D Elevasi
E kode (nama patok)
Format yang muncul dalam format Excel Pada kolom Excel
A merupakan no urut penembakan
B koordinat Y
C koordinat X
D Elevasi
E kode (nama patok)
Hapus Kolom A dan
sisipkan Kolom untuk string. Bedakan String untuk patok, dan data detile
progres dan save as .csv
Pit Design
Membuat Pit Design single benchBuat Database hasil pengeboran seperti di bawah ini dengan program Excel, lalu disimpan dalam type (.csv) –> misal : database_bor1.csv
Jalankan program surpac.
Set Work Directory pada folder dimana data anda disimpan (misal: c:\gawe_design )
Import file database_bor1.csv untuk dijadikan file string
Masukkan kolom deskripsi dg urutan : 1,7,5,6,9,10,11,4
File yang dihasilkan dari proses diatas adalah database_bor1.str
Buka file database_bor1.str ke layar kerja. Di file tsb ada 2 string yg menunjukkan 2 seam/ lapisan yaitu string 3 dan 5.
Pisahkan file tsb dengan masing2 string menurut seam-nya, misalkan untuk string 3 disimpan sendiri dg nama Floor_Seam3.str dan untuk string 5 disimpan dg nama Floor_Seam5.str. Sekarang kita konsentrasikan pada penghitungan untuk seam 3.
Buka file Floor_Seam3.str ke layar kerja,
Simpan hasilnya dg nama dummy_floor_seam3.str
Bikin roof dari seam 3 tsb dg perintah :
File tools – String Maths
File yang dihasilkan adalah dummy_roof_seam3.str
Buat DTM dari file berikut :
topo_1.str ——————— > jadi file topo_1.dtm
dummy_floor_seam3.str —- > jadi file dummy_floor_seam3.dtm
dummy_roof_seam3.str —– > jadi file dummy_roof_seam3.dtm
Buat Cropline dg Intersection antara topo_1.dtm dgn dummy_roof_seam3.dtm
Cropline yang terbentuk adalah :
Bikin Bottom Bench, gunakan perintah Create – Digitise – New point at mouse location
Simpan bottom bench tadi dg nama file bottom_bench3.str
Drape file bottom_bench3.str ke permukaan dummy_roof_seam3.dtm
Buat Top Bench.
Load DTM topo dulu dg: mine design – Pit design – Load a DTM surface, terus ambil file topo_1.dtm
Buat Top Bench dg meng-expand bottom_bench dg kemiringan 50o ( atau menyesuaikan kondisi batuan)
Perintahnya : mine design – Expand segment – To DTM surface
Jangan Lupa pada kolom engle pada layar pojok kanan atas diubah dulu menjadi 50’
Simpan hasilnya dg nama Top_bench3.str
Gabungkan file drape_bottom_bench3.str dg file cropline3.str, gabungkan segmen-nya hingga membentuk satu segmen polygon tertutup, sisa cropline dihapus,lalu simpan dg nama Coal_boundary3.str. Gabungkan file top_bench3.str dg file cropline3.str, gabungkan segmen-nya hingga
membentuk satu segmen polygon tertutup, sisa cropline dihapus, lalu simpan dg nama Pit_boundary3.str
Cara yang lain, yaitu dengan meng Expand Coal_boundary ke DTM file, sama keatas seperti expand top bench, lalu kasih nama Coal_boundary
Bikin kontur roof dari dummy_roof_seam3.dtm
Perintahnya : Contouring – Contour DTM file, hasilnya dikasih nama cc_roof_seam3.str
Buka file cc_roof_seam3.str ke layar kerja, buka dan append file coal_boundary3.str. buka dan append lagi file pit_boundary3.str
Tampilan di layar kerja jadi seperti ini :
Potong coal Contour yang di luar Coal_boundary,
Perintahnya: Edit – trim – Clip by selected segment, pilih Outside, lalu klik garis Coal_boundary.
Hasilnya disimpan dengan nama Desg_seam3.str
Sekalian dijadikan DTM-nya dg nama file Desg_seam3.dtm
Gambarnya seperti ini ;
Gambar Design sudah jadi, tinggal perhitungan volumenya.
Perhitungan Volume.
Hitung OB: Volumes – Cut and fill between DTMs
Hasil volume OB adalah: 2.928.400,9 BCM
Hitung COAL: Volumes – Cut and fill between DTMs
Hasil volume OB adalah: 152.610,6 BCM ==> jadikan Ton dg dikalikan berat jenis dan SF=0.85
Laporan Hasil Perhitungan disajikan dalam tabel berikut:
Pit Desaingn Multi bench
Membuat Multiple bench
Telebih dahulu menyiapkan data yang dibutuhkan dalam membuat multi bench. Yaitu bottom bench yang sudah di drapt ke dummy roof. Set slope gradient sesuai kemiringan bench yanmg kita hendaki.
Expand Segment ke elevasi yang kita inginkan
Kemudian akan muncul select the segment to be Expand, klik pada string yang akan di expand
Target elevation merupakan elevasi target kita dalam membuat bench
Z direction menunjukkan arah mana kita menarik bench ke atas atu ke bawah Horizontal direction menunjukan arah keluar atu kedalam dalam menarik slope gradientnya
Harus diingat, batas bawah (elevasi paling bawah) bottom pit, tinggi bench, dan elevasi teratas dari topografi. Buat kelipatan ketinggian bench dalam menentukan target elevasinya
Kemudian bikin bench agar aman lerengnya
Buat bench pengaman kirakira 5 meter
Akan muncul select the segment to be expand, klik di segment
Limiting elevation merupakan elevasi expand yang diinginkan
Default berm with merupakan lebar bench yang akan dibuat
Horizontal direction merupakan arah kita menarik bench, pilih contract
Rapikan bench yang terbentuk dengan memotong dan menutup bench ketitik terakhir crest yang ada.
Expand segment terakhir ke topografi, kemudian sambung dengan cropline yang sudah ada, sehingga hasilnya
Jika masih ada garis yang segment yang belum terhubung atau masih ada poin yang tertumpuk
Perhitungan SR
Dasar Perhitungan SR
secara manual
Siapkan data bor dan topografi yang akan dirhitung nilai SRnya
Cari titik mana saja yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan
Siapkan data bor dan topografi yang akan dirhitung nilai SRnya
Cari titik mana saja yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan
Buat coal Contur
Coal Contur hanya bisa bibuat untuk batubara yang masih satu seam. Prediksi batubara yang satu seam ada banyak cara, cara termudah adalah yang nilai elevasinya mendekati atau bisa juga dengan ciri khusus seperti kandungan sulfur.
Tarik Garis Crop Line
Merupakan perpotongan contur batubara dan contur topografi yang mempunyai elevasi yang sama (titik dimana batubara tersingkap/habis)
Buat Isopac Contur
Merupakan khayal perpotongan antara contur batubara dengan kelipatan dari nilai Isopacnya.
Misal :
Isopac 5 berarati contur
bb 20 vs contur topo 25 (selisih 5)
Isopac 10 berarti contur bb 20 vs contur topo 30 (selisih 10)
Isopac 15 berarti contur bb 20 vs contur topo 35 (selisih 15)
Isopac 10 berarti contur bb 20 vs contur topo 30 (selisih 10)
Isopac 15 berarti contur bb 20 vs contur topo 35 (selisih 15)
Sedangkan crop line
dianggap sebagai isopac 0
Buat Bottom Bench
Bottom bench dihitung dengan rumus :
Nilai Isopac : 2
|
——————–
|
Ketebalan rata2
|
Misal Ingin SR 10 10 = (
X / 2 ) : 1
1 adalah ketebalan rata2
X = ( Nilai SR x 2) : ketebalan rata2
= ( 10 x 2 ) : 1 = 20
Membuat Top Bench
Pengambilan jarak Top Bench dihitung dengan rumus :
X = ( Nilai SR x 2) : ketebalan rata2
= ( 10 x 2 ) : 1 = 20
Membuat Top Bench
Pengambilan jarak Top Bench dihitung dengan rumus :
contur topo – coal contur
|
————————-
|
10
|
Hasil dari hitungan menunjukan
berapa jarak top bench dari bottom nya. Caranya tarik garis tegak lurus dengan
garis bottom bench dengan jarak yang sudah dihitung.
Buat Poligon Daerah Pengaruh
Poligon daerah pengaruh
diambil jarak atar bor dibagi dua dan selanjutnya ditarik garis tegak lurus
hingga memotong garis daerah pengaruh titik bor yang lain. Fungsi dari poligon
daerah pengaruh ini adalah sebagai dasar perhitungan SR yang diambil dari
ketebalan batubara daerah itu.
Perhitungan Luas, Volume
& Tonage
Perhitungan disisni ada tiga macam :
a. OB Volume : dihitung disetiap kotak dengan batas poligon daerah pengaruh, crop line, bottom bench, dan isopac contur
b. Coal Tonage : dihitung dari luas OB x tebal bb x kostanta x berat jenis
c. OB Bench Volume : dihitung disetiap kotak dengan batas isopac contur, bottom bench, top bench, dan poligon daerah pengaruh.
Perhitungan disisni ada tiga macam :
a. OB Volume : dihitung disetiap kotak dengan batas poligon daerah pengaruh, crop line, bottom bench, dan isopac contur
b. Coal Tonage : dihitung dari luas OB x tebal bb x kostanta x berat jenis
c. OB Bench Volume : dihitung disetiap kotak dengan batas isopac contur, bottom bench, top bench, dan poligon daerah pengaruh.
Contoh Perhitungan
OB Potensial ( belom terpengaruh oleh OB bench )
BOR RBR 386 (poligon 1)
OB Potensial ( belom terpengaruh oleh OB bench )
BOR RBR 386 (poligon 1)
0 – 5 (2,5)
|
= 820
|
= 2050
|
5 – 10 (7,5)
|
= 740
|
= 5550
|
10 – 15 (12,5)
|
= 190
|
= 2375
|
Isopac
|
Luas 1750
|
Vol 9975
|
Coal Tonage
|
= 1750 x 0,8 x 0,85 x 1,30
|
|
= 1601,6
|
||
SR
|
= V/C = 9975/1601,6
|
SR = 6,22
|
V = Volume
|
C = coal thick (0,80)
|
Kostanta = 0.85 (mutlak untuk
semua batubara)
|
Ini baru hasil dari
pengukuran satu daerah poligon pengaruh, hitung juga di bor2 yang lain (daerah
pengaruh yang lain)
Hasil Sementara OB Potensial
Jumlahkan Seluruhnya baik OB, Luas dan Tonase Batubara disemua poligon pengaruh
SR = OB/Coal Tonage = 539312
46205,47 SR = 11.67
Luas = 68525 = 6.85 ha
Tca (Total Coal Average)
Jumlah semua ketebalan batubara : Jumlah titik bor = 0.66 m
OB Bench
Sama seperti dalam menghitung OB biasa
BOR RBR 386 (poligon 1)
0 – 5 (2,5)
|
= 160
|
= 400
|
5 – 10 (7,5)
|
= 90
|
= 675
|
10 – 15 (12,5)
|
= 480
|
= 600
|
15 – 20 (17,5)
|
= 230
|
= 4025
|
Isopac
|
Luas 960
|
Vol 111000
|
Coal Tonage
= 960 x 0,8 x 0,85 x
1,30
= 868.64
Ini baru hasil dari pengukuran satu daerah poligon pengaruh, hitung juga di bor2 yang lain (daerah pengaruh yang lain)
= 868.64
Ini baru hasil dari pengukuran satu daerah poligon pengaruh, hitung juga di bor2 yang lain (daerah pengaruh yang lain)
Hasil Sementara OB Bench
Jumlahkan Seluruhnya baik OB, Luas dan Tonase Batubara disemua poligon pengaruh
Kostanta bench = 90 : (90 – <bench)
90 : (90 – 45) = 90 : 45 = 2
Kostanta bench akan berubah jika sudut lereng berubah
|
Jumlah
volume semua poligon
|
OB
Bench =
|
———————————–
|
|
Kostanta
bench
|
81951 bcm : 2
|
= 40975.5
|
Hasil Akhir
Coal = 46205.47 bcm
Total OB = OB potensial + OB Bench
539312 + 40975,5
580287.5 bcm
580287.5
|
||
SR =
|
———-
|
= 12.55
|
46205.47
|
Luas = 68525 + 8150 = 76675 = 7.66 Ha
Contoh Gambar Perhitungan SR Manual
Menghitung Volume di surpac
Data yang diperlukan :
Contoh Gambar Perhitungan SR Manual
Menghitung Volume di surpac
Data yang diperlukan :
Original DTM (sebagai
permukaan atas)
Progres DTM (sebagai permukaan bawah)
Boundary (sebagai batas perhitungan yang diinginkan
Progres DTM (sebagai permukaan bawah)
Boundary (sebagai batas perhitungan yang diinginkan
Dalam Surpac Vision
Perhitungan Volume ada 3 macam
Cut and Fill between DTMs
Perintahnya: Volume / Cut and Fill between DTMs
Net Volume between DTMs
Perintahnya : Volume / Net Volume between DTMs
By elevation from section
Tapi cara yang sangat jarang dipaka
Cut and Fill between DTMs
Perintahnya: Volume / Cut and Fill between DTMs
Net Volume between DTMs
Perintahnya : Volume / Net Volume between DTMs
By elevation from section
Tapi cara yang sangat jarang dipaka
thanks gan
BalasHapusada caranya enggak buat menentukan volume berdasarkan elevasi pada surpac, jadi pas report muncul nilai Z dan volumenya
BalasHapus